Monday, October 21, 2013

Kinerja Guru

Hakikat Kinerja Guru
Manusia bekerja karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Aktivitas dalam bekerja mengandung unsur kegiatan sosial yang menghasilkan sesuatu pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Kuat lemahnya motivasi kerja seseorang  mempengarui tinggi rendahnya kinerja. Menurut pendapat Robert L. Mathis John H. Jackson, “kinerja dari seseorang tergantung dari kemampuan motivasi dan dukungan individu yang diterima.”
Dari pengertian diatas kinerja seseorang guru tergantung dari kemampuannya dalam mengelola kelas agar dapat menciptakan suasana kelas yang baik sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sebagaimana mestinya, dengan motivasi guru dari dalam dirinya sendiri dan dukungan kepala sekolah kepada guru dapat menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik sehingga guru dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Sementara menurut Mc. Celelland sebagaimana dikutip oleh Moh. As’ad kinerja adalah “ cermin dari keseluruhan cara seseorang dalam menetapkan tujuan dari apa yang dikerjakan.”[1] Motivasi setiap guru berbeda-beda, syarat dari pekerjaan seseorang guru yaitu membuat perencanaan pengajaran sampai evaluasi, bagaimana manajemen dari sekolah tersebut meningkatkan kinerja sekolah.
Menurut Bernanden Russel yang dikutip oleh JPG. Sianipar, kinerja adalah “hasil dari fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama suatu periode tertentu. Kinerja merupakan hasil kerja atau kemampuan kerja yang diperlihatkan seseorang atau sekelompok orang atas suatu pekerjaan pada waktu tertentu. Lain halnya menurut Ditoyo, bahwa kinerja merupakan terjemahan dari fermormance yang berarti “prestasi kerja, pelaksaaan kerja, hasil kerja, pencapaian kerja”. Kinerja tidak hanya dapat dilihat dari hasil kerja saja, tetapi lebih diperhitungkan pada kreativitas dan inisiatif yang dimiliki oleh guru untuk memperoleh pekerjaan yang dapat memenuhi sasaran yang telah ditetapkan.
Sedangkan pengertian menurut Malayu Hasibuan yaitu “suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.”[2] Kinerja disini merupakan hasil kemampuan seorang guru dalam merencanakan pengajaran dan menguasai materi dengan keterampilan yang dimiliki serta waktu tertentu.
Guru yang efektif dalam mengajar yaitu guru yang menguasai dan melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi mengajar guru yaitu:
a.    Menguasai bahan
b.    Mengelola program belajar mengajar
c.    Mengelola kelas
d.    Mengelola interaksi belajar mengajar
e.    Menilai prestasi siswa dalam pendidikan dan pengajaran
f.     Melaksanakan administrasi sekolah.[3]

Kemampuan kerja guru untuk mencapai kinerja yang baik guru harus benar-benar mempersiapkan diri agar tujuan pengajaran dapat tercapai, mengunakan metode pengajaran dan melaksanakan evaluasi adalah hal yang dikuasai guru. Kompetensi guru harus dimiliki dalam kegiatan belajar mengajar akan tercipta suasana kodusif bagi keberhasilan belajar. Selain itu, guru untuk mendapatkan kinerja yang baik harus mempunyai motivasi yang tinggi, guru yang profesional harus memiliki:
a.    Kemampuan kerja akan terlihat pada kemampuannya memimpin kelas, mengelola interaksi belajar mengajar dan mengevaluasi.
b.    Kualitas kerja dimana akan nampak pada kemampuan merencanakan pengajaran, menguasai materi dan menggunakan metode.
c.    Kreatifitas, dimana kemampuannya akan menampak pada kemampuan menciptakan metode dan menggunakan media.
d.    Dimana guru dalam mengajar benar-benar harus mempersiapkan baik diri maupun perangkat mengajarnya, mampu membuat rencana  pengajaran  yang baik, mempersiapkan materi, memilih metode dan evaluasi. Guru yang mampu menempatkan diri dihadapan siswa sebagai mana mestinya mampu dan kreatif mengadakan pembaharuan maupun perbaikan atas pelaksanaan tugasnya sehingga mendapatkan kinerja yang baik atau tinggi sesuai dengan yang diinginkan.[4]
Guru merupakan sosok penting dan utama dalam pembangunan sumber  daya manusia melalui bidang pendidikan. Guru memegang peranan sentral dan berkaitan erat dengan proses pengembangan organisasi yang dilaksanakan di sekolah. Guru yang ideal bukanlah guru yang hanya menghabiskan waktu dihadapan kelas dan berinteraksi dengan siswa saja. Guru yang ideal adalah yang dapat melihat potensi dirinya dan mengerti tugas – tugas profesionalnya untuk dapat berkembang sedemikian rupa pada masa depan.
Guru yang ideal adalah guru profesional yang memiliki dan menguasai sejumlah kompetensi. Abror menegaskan bahwa :
Kompetensi guru adalah (1) menguasai bahan yang diajarkan, (2) mengelola program belajar mengajar, (3) mengelola kelas, (4) menggunakan media atau sumber, (5) menguasai landasan kependidikan, (6) mengelola interaksi belajar mengajar, (7) menilai prestasi siswa.
Syah dalam Moch. Idochi. Anwar, menuturkan bahwa, guru modern harus menunjukkan kinerjanya dengan mengacu kepada kompetensi yang termuat dalam tiga aspek, yaitu: (1) kompetensi kognitif ; (2) kompetensi efektif ; (3) kompetensi psikomotorik. Aspek pertama menekankan pada penguasaan isu – isu dan teknik pemberian pelayanan pendidikan. Aspek kedua meliputi Self Concept And Afficacy Attitude Of Self Acceptance.[5] Aspek yang ketiga meliputi kecakapan fisik secara umum dan khusus.
Pandangan tersebut menyampaikan bahwa sangat penting bagi seorang guru profesional untuk memiliki seperangkat keahlian yang menunjukkan keprofesionalitasnya. Seperangkat keahlian tersebut terbungkus dalam satu kesatuan yang disebut kompetensi.
Profesionalitas dan kinerja seorang guru juga dapat dilihat dari kreativitas, efektifitas dan efisiensi ketika melaksanakan tugas mendidik dan mengajar. Guru kretif adalah guru yang tidak pernah puas hanya melaksanakan pekerjaannya saja, yaitu mengajar. Guru kreatif harus sering mengambil inisiatif melakukan terobosan baru yang belum pernah dilakukan dalam lingkungan kerjanya.
Guru kreatif juga senantiasa menciptakan ide – ide baru, menyukai tantangan dan inovatif. Guru profesional merupakan ujung tombak dan komponen utama untuk mencapai tujuan pendidikan, terlebih pada masa modern, ketika penggunaan teknologi terkini menjadi hal mutlak diberbagai lingkup satuan kerja dan bagi setiap tenaga profesional, tidak terkecuai guru. Guru profesional tidak cukup hanya memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai, terlebih dari itu guru profesional juga guru yang mau dan selalu mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi, menguasai pedagogi dan psikologi pembelajaran. Ia dapat bekerja dalam “team work”.
Dapat disimpulkan bahwa, kinerja guru adalah prestasi perilaku kerja guru di dalam mengajar di sekolah, yang bertujuan memberikan ilmu pengetahuan kepada setiap siswa. Meliputi ; (a) Prestasi mengajar, (b) Tanggung jawab mengajar, (c) Kedisiplinan mengajar, (d) Kejujuran, (e) Bekerjasama.



[1] Moh. As’ad, Psikologi Industri Seri Ilmu SDM, (Yogyakarta: Liberty, 2001). h.45
[2]Malayu Hasibuan, Menejemen SDM, Dasar Dan Kunci Keberhasilan (Jakarta: CV. Haji Mas Agung, 1996). h. 105
[3]Dedi Supriadi, Mengangkat Citra Dan Martabat Guru (Yogyakarta: Adi cipta karya nusa, 1999).      h. 15
[4]Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Yang Profesional, edisi kedua, (Bandung: PT. Remaja karya,2002) h. 15
[5] Ibid, h 63

No comments :

Post a Comment