Hakikat
Kinerja Guru
Manusia
bekerja karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Aktivitas dalam bekerja
mengandung unsur kegiatan sosial yang menghasilkan sesuatu pada akhirnya
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan untuk mencapai taraf hidup yang lebih
baik. Kuat lemahnya motivasi kerja seseorang
mempengarui tinggi rendahnya kinerja. Menurut pendapat Robert L. Mathis John H. Jackson, “kinerja
dari seseorang tergantung dari kemampuan motivasi dan dukungan individu yang
diterima.”
Dari
pengertian diatas kinerja seseorang guru tergantung dari kemampuannya dalam
mengelola kelas agar dapat menciptakan suasana kelas yang baik sehingga proses
belajar mengajar dapat berjalan sebagaimana mestinya, dengan motivasi guru dari
dalam dirinya sendiri dan dukungan kepala sekolah kepada guru dapat menciptakan
suasana kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik sehingga guru dapat
menghasilkan kinerja yang baik.
Sementara
menurut Mc. Celelland sebagaimana dikutip oleh Moh. As’ad kinerja adalah “ cermin dari keseluruhan cara
seseorang dalam menetapkan tujuan dari apa yang dikerjakan.”[1] Motivasi setiap guru berbeda-beda, syarat dari pekerjaan
seseorang guru yaitu membuat perencanaan pengajaran sampai evaluasi, bagaimana
manajemen dari sekolah tersebut meningkatkan kinerja sekolah.
Menurut Bernanden
Russel yang dikutip oleh JPG. Sianipar, kinerja adalah “hasil dari fungsi
pekerjaan atau kegiatan tertentu selama suatu periode tertentu”. Kinerja merupakan hasil kerja atau kemampuan kerja yang
diperlihatkan seseorang atau sekelompok orang atas suatu pekerjaan pada waktu
tertentu. Lain halnya menurut Ditoyo, bahwa kinerja merupakan terjemahan dari fermormance yang berarti “prestasi
kerja, pelaksaaan kerja, hasil kerja, pencapaian kerja”. Kinerja tidak hanya
dapat dilihat dari hasil kerja saja, tetapi lebih diperhitungkan pada
kreativitas dan inisiatif yang dimiliki oleh guru untuk memperoleh pekerjaan
yang dapat memenuhi sasaran yang telah ditetapkan.
Sedangkan
pengertian menurut Malayu Hasibuan yaitu “suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.”[2]
Kinerja disini merupakan hasil kemampuan seorang guru dalam merencanakan
pengajaran dan menguasai materi dengan keterampilan yang dimiliki serta waktu
tertentu.
Guru yang
efektif dalam mengajar yaitu guru yang menguasai dan melaksanakan tugas sesuai
dengan kompetensi mengajar guru yaitu:
a.
Menguasai bahan
b.
Mengelola program belajar mengajar
c.
Mengelola kelas
d.
Mengelola interaksi belajar mengajar
e.
Menilai prestasi siswa dalam pendidikan dan pengajaran
Kemampuan
kerja guru untuk mencapai kinerja yang baik guru harus benar-benar
mempersiapkan diri agar tujuan pengajaran dapat tercapai, mengunakan metode
pengajaran dan melaksanakan evaluasi adalah hal yang dikuasai guru. Kompetensi
guru harus dimiliki dalam kegiatan belajar mengajar akan tercipta suasana
kodusif bagi keberhasilan belajar. Selain itu, guru
untuk mendapatkan kinerja yang baik harus mempunyai motivasi yang tinggi, guru
yang profesional harus memiliki:
a.
Kemampuan kerja akan terlihat pada kemampuannya memimpin
kelas, mengelola interaksi belajar mengajar dan mengevaluasi.
b.
Kualitas kerja dimana akan nampak pada kemampuan
merencanakan pengajaran, menguasai materi dan menggunakan metode.
c.
Kreatifitas, dimana kemampuannya akan menampak pada
kemampuan menciptakan metode dan menggunakan media.
d.
Dimana guru dalam mengajar benar-benar harus mempersiapkan
baik diri maupun perangkat mengajarnya, mampu membuat rencana pengajaran
yang baik, mempersiapkan materi, memilih metode dan evaluasi. Guru yang
mampu menempatkan diri dihadapan siswa sebagai mana mestinya mampu dan kreatif
mengadakan pembaharuan maupun perbaikan atas pelaksanaan tugasnya sehingga
mendapatkan kinerja yang baik atau tinggi sesuai dengan yang diinginkan.[4]
Guru
merupakan sosok penting dan utama dalam pembangunan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan. Guru
memegang peranan sentral dan berkaitan erat dengan proses pengembangan
organisasi yang dilaksanakan di sekolah. Guru yang ideal bukanlah guru yang
hanya menghabiskan waktu dihadapan kelas dan berinteraksi dengan siswa saja. Guru yang ideal adalah yang dapat melihat potensi dirinya
dan mengerti tugas – tugas profesionalnya untuk dapat berkembang sedemikian
rupa pada masa depan.
Guru yang
ideal adalah guru profesional yang memiliki dan menguasai sejumlah kompetensi.
Abror menegaskan bahwa :
Kompetensi guru
adalah (1) menguasai bahan yang diajarkan, (2) mengelola program belajar
mengajar, (3) mengelola kelas, (4) menggunakan media atau sumber, (5) menguasai
landasan kependidikan, (6) mengelola interaksi belajar mengajar, (7) menilai prestasi siswa.
Syah dalam
Moch. Idochi. Anwar, menuturkan bahwa, guru modern harus menunjukkan kinerjanya
dengan mengacu kepada kompetensi yang termuat dalam tiga aspek, yaitu: (1)
kompetensi kognitif ; (2) kompetensi efektif ; (3) kompetensi psikomotorik.
Aspek pertama menekankan pada penguasaan isu – isu dan teknik pemberian
pelayanan pendidikan. Aspek kedua meliputi Self
Concept And Afficacy Attitude Of Self Acceptance.[5]
Aspek yang ketiga meliputi kecakapan fisik secara umum dan khusus.
Pandangan
tersebut menyampaikan bahwa sangat penting bagi
seorang guru profesional untuk memiliki seperangkat keahlian yang menunjukkan keprofesionalitasnya. Seperangkat keahlian tersebut terbungkus dalam satu
kesatuan yang disebut kompetensi.
Profesionalitas
dan kinerja seorang guru juga dapat dilihat dari kreativitas, efektifitas dan
efisiensi ketika melaksanakan tugas mendidik dan mengajar. Guru kretif adalah
guru yang tidak pernah puas hanya melaksanakan pekerjaannya saja, yaitu
mengajar. Guru kreatif harus sering mengambil inisiatif melakukan terobosan
baru yang belum pernah dilakukan dalam lingkungan kerjanya.
Guru
kreatif juga senantiasa menciptakan ide – ide baru, menyukai tantangan dan
inovatif. Guru profesional merupakan ujung tombak dan komponen utama untuk
mencapai tujuan pendidikan, terlebih pada masa modern, ketika penggunaan
teknologi terkini menjadi hal mutlak diberbagai lingkup satuan kerja dan bagi
setiap tenaga profesional, tidak terkecuai guru. Guru profesional tidak cukup
hanya memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai, terlebih dari itu guru
profesional juga guru yang mau dan selalu mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi,
menguasai pedagogi dan psikologi pembelajaran. Ia dapat bekerja dalam “team
work”.
Dapat
disimpulkan bahwa, kinerja guru adalah prestasi perilaku kerja guru di dalam
mengajar di sekolah, yang bertujuan memberikan ilmu pengetahuan kepada setiap siswa.
Meliputi ; (a) Prestasi mengajar,
(b) Tanggung jawab mengajar, (c) Kedisiplinan mengajar, (d) Kejujuran, (e) Bekerjasama.
[2]Malayu Hasibuan, Menejemen SDM, Dasar Dan
Kunci Keberhasilan (Jakarta: CV. Haji Mas Agung, 1996). h. 105
[3]Dedi Supriadi, Mengangkat Citra Dan
Martabat Guru (Yogyakarta: Adi cipta karya nusa, 1999). h. 15
[4]Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Yang Profesional,
edisi kedua, (Bandung: PT. Remaja karya,2002) h. 15
No comments :
Post a Comment