Monday, May 20, 2013

MAKALAH RELIABILITAS BENTUK URAIAN


1.     Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.
Sehubungan dengan reabilitas, Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan menyatakan bahwa persyaratan bagi tes, yaitu validitas dan reliabilitas sangatlah penting. Reliabilitas menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel, tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel.
A reliable measure in one that provides consistent and stable indication of the characteristic being investigated.
Beberapa hal yang sedikit banyak mempengaruhi hasil tes banyak sekali. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 3 hal, antara lain:
a.            Hal yang berhubungan dengan tes itu sendiri, yaitu panjang tes dan kualitas butir-butir soalnya
               nr     .
rnn = 1+ (n-1)r
 
Tes yang terdiri dari banyak butir tentu saja lebih valid dibandingkan dengan tes yang terdiri dari beberapa butir soal. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan tinggi rendahnya reliabilitas tes. Dengan demikian semakin panjang tes, maka reliabilitasnya semakin tinggi. Dalam menghitung besarnya reliabilitas berhubungngan dengan penambahan banyaknya butir soal dapat digunakan rumus Spearman – Brown berikut:


keterangan: rnn    = besarnya koefisien reliabilitas tes setelah tes tersebut  ditambah  butir soal baru
n    =  berapa kali butir-butir soal tersebut ditambah
r  = besarnya koefisien reliabilitas sebelum butir-butir soalnya   ditambah
Namun ada kalanya penambahan butir-butir soal menjadi tidak berarti bahkan merugikan. Hal tersebut disebabkan oleh:
1)      Sampai pada suatu batas tertentu, penambahan banyaknya butir soal sudah tidak menambah tinggi reliabilitas tes.
2)      Penambahan tingginya reliabilitas tes tidak sebanding nilainya dengan waktu, biaya dan tenaga yang dikeluarkan. Kualitas butir soal ditentukan oleh:
a)      Jelas tidaknya rumusan soal.
b)      Baik tidaknya pengarahan soal kepada jawaban sehingga tidak menimbulkan salah jawab.
c)      Petunjuk yang jelas sehingga mudah dan cepat dikerjakan.
b.      Hal yang berhubungan dengan tercoba (testee)
Suatu tes yang dicobakan kepada kelompok yang terdiri dari banyak siswa akan mencerminkan keragaman hasil yang menggambarkan besar kecilnya reliabilitas tes.
c.      Hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan tes
         Sudah disebutkan bahwa faktor penyelenggaraan tes yang bersifat administratif sangatlah menentukan hasil tes.
         Contoh:
1)      Petunjuk yang diberikan sebelum tes dimulai, akan memberikan ketenangan kepada para peserta dalam mengerjakan tes, dan dalam penyelenggaraan tidak akan banyak terdapat pertanyaan. Ketenangan ini tentu saja akan berpengaruh terhadap hasil tes.
2)      Pengawas yang tertib akan mempengaruhi hasil yang diberikan oleh siswa  terhadap tes. Bagi siswa-siswa tertentu adanya pengawasan yang terlalu ketat menyebabkan rasa jengkel dan tidak dapat dengan leluasa mengerjakan tes.
3)      Suasana lingkungan dan tempat tes (duduk tidak teratur, suasana di sekelilingnya ramai, dsb) akan mempengaruhi hasil tes.
Adanya hal-hal yang mempengaruhi hasil tes ini semua, secara tidak langsung akan mempengaruhi reliabilitas soal tes.





Mencari Reliabilitas Tes Bentuk Uraian
            Menilai soal bentuk uraian tidak dapat dilakukan dinilai dengan “benar” atau “salah”. Suatu butir soal uraian menghendaki gradualisasi penilaian. Barangkali butir soal nomor 1 penilaian terendah 0 tertinggi 8, tetapi butir soal nomor 2 nilai tertinggi hanya 5, dan butir soal nomor 3 sampai 10, dan sebagainya.
Text Box:              n           Σσi2
r11 = (------) (1- ------ )
          (n-1)          σi2
            Untuk keperluan mencari reliabilitas soal keseluruhan perlu juga dilakukan analisis butir soal seperti halnya soal bentuk objektif. Skor untuk masing-masing butir soal dicantumkan pada kolom item menurut apa adanya. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha sebagai berikut:



keterangan :
r11     =    reliabilitas yang dicari
Σσi2   =    jumlah varians skor tiap-tiap item
σi2     =    varians total

Teknik Pengujian Reliabilitas Tes Hasil Belajar Bentuk Uraian

Dalam rangka menentukan apakah tes hasil belajar bentuk uraian yang disusun oleh seorang staf pengajar telah memiliki daya keajegan mengukur atau reliabilitas yang tinggi ataukah belum, pada umunya orang menggunakan sebuah rumus yang dikenal dengan nama Rumus Alpha. Adapun rumus alpha dimaksud adalah :
Dimana :

r = Koefisien reliabilitas tes.
n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes.

= jumlah varians skor dari tiap-tiap butir item.

= Varians total
Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut ;
1. Apabila r sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable).
2. Apabila r lebih kecil daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (un-reliable).
Sumber :
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat statistik

No comments :

Post a Comment