- LATAR
BELAKANG
Supervisi
adalah dasar dari penerimaan,pengembangan dan petunjuk lain yang dipunyai
pengawas dalam memberikan perkembangan sosial yang struktur
yang mendukung minat belajar siswa dan dalam memberikan kepemimpinan
untuk pengawas agar menggunakan minat untuk mempengaruhi belajar siswa.
Jika
pembelajaran itu dilanjutkan dan melihat praktek guru tiap hari, lalu pengawas
harus mengambil maksud dari pengajaran untuk pembelajaran dan belajar untuk
mengajar pada saat yang bersamaan disekolah. Terkadang guru memasukkan
pembelajaran untuk belajar dan pembelajaran untuk mengajar dengan bantuan
petunjuk pengawas dan kadang mereka belajar sendiri.
Kita
harus menentukan pilihan yang tepat. Tradisi disekolah perbaikan pada struktur
organisasi dapat dimonitor pada apa yang dilakukan guru dan bagaimana mereka
melakukannya. Kita mempunyai lebih dari manajemen mikro dari mengajar dan
belajar menjelaskan: pada abad yang lalu AS memutuskan untuk berinvestasi pada
desain organisasi sekolah dan pemantauan mengajar lebih banyak pada guru yang
ahli dalam membuat keputusan sendiri untuk memimpin sistim yang salah dari
kritikan tugas mengajar.( Linda Daring Hammond, Pembelajaran yang benar,
cetakan biru untuk lembar kerja sekolah, San Fansisco, 1997, hal 20).
Bentuk
pengawasan membantu guru meningkatkan dan bagaimana bentuk pengawasan yang baik
dengan menjaga respon yang terbaik secara terpisah? Memberikan pertimbangan
terpisah dalam membuat pengertian. Evaluasi mengajar dapat mengurangi dan
menyingkap beberapa ilmu dan membutuhkan kepercayaan agar guru belajar.
Seringkali penilaian guru menerangkan penilaian, tingkatan dan klasifikasi dari
guru dengan menggunakan beberapa instrument standar ukuran local. Umumnya daftar instrument berisi ciri mengajar yang
penting seperti terdapat pada The teacher has pleasant voice” dan tugas pasti
mengajar berdasar pertimbangan kritikal seperti rencana mengajar yang baik.
Penilai selalu memberi komentar agar mengajar bertambah baik.
Instrument
penilaian berkembang setelah mengamati mengajar dikelas. Mengamati sering
diawali dengan pertemuan yang bervariasi, untuk tiap pertemuan dibuat rencana
pembelajaran, tujuan, bahan dan strategi mengajar. Kadang setelah mengikuti
pertemuan dibahas dan didiskusikan, guru sering menarik kesimpulan ketika
instrument kelompok berkembang lalu instrument digunakan sebagai arsip.
Dalam
upaya memperbaiki masalah dibeberapa tempat secara hukum diperlukan penilaian
yang intensif, menggunakan instrument standar daerah. Intrumen terdiri dari
hasil penelitian tuntutan cara mengajar yang efektif atau beberapa model
mengajar yang efektif. Instrumen menjadi pertimbangan yang ilmiah dan objektif
yang hasilnya diharapkan menjadi sistim mengajar yang ilmiah, objektif dan
efektif.
- PERMASALAHAN
Yang menjadi permasalahan pada makalah ini adalah:
- Bagaimana pengawasan dan penilaian( evaluasi )
didalam kelas?
- Apa
standar pengawasan yang digunakan?
BAB
II PEMBAHASAN
- PENGAWASAN DAN
PENILAIAN DIDALAM KELAS YANG ILMIAH DAN RASIONAL.
Pada
umumnya tak ada guru atau administrasi dan pengawas yang puas dengan prosedur
sekarang ini. Beberapa pengawas mempunyai pandangan sendiri akan prosedur yang
dapat dipercaya. Partisipasi seperti apa yang dihasilkan dari sistim pengawasan
yang berkarakteristik yang kerap diragukan, sistim sering muncul diambil atau dibuat dari kualitas akhir berdasarkan kebiasaan fungsi mesin. Guru berpandangan
mengajar adalah proses mengalir dan pengawas ber pandangan proses adalah syarat
birokasi yang dipunyai untuk melengkapi kinerja.
Beberapa
sekolah melatih pengawasan kelas untuk mengontrol. Pandangan ini praktek untuk
membuat pengawasan yang mengambil focus pada pengembangan, pengawasan dari
materi kurikulum intensif, biasanya berhubungan dengan silabus yang rinci atau
objek yang telah ditentukan secara rinci, kemudian guru dapat mengawasi dari
kejauhan.
Kebiasaan mengajar sering menjadi ramalan dan standar
yang dapat dipercaya, objek dan materi mengajar berasal dari struktur dan
standar. Keputusan yang dibuat guru tentang apa dan bagaimana cara mengajar
dengan mengikuti control dari standar dan objek,mereka menggunakan materi
mengikuti kurikulum, member tugas dan tes mengikuti jadwal. Alternatif lain guru dapat membuat dengan
bebas kurikulum dan keputusan mengajar tetapi dapat dipertanggung jawabkan
melalui nilai tes berstandar murid. Dalam rencana pembelajaran dibuat keputusan
perkiraan tentang kurikulum dan mengajar disesuaikan dengan tes yang objektif.
Pada banyak cara tes itu sendiri berasal dari kurikulum untuk menguji program
sendiri dari sistim pengawasan yang akhirnya mengontrol apakah yang dilakukan
oleh guru dan pengawas dan bagaimana melakukannya. Tidak hanya keputusan guru
dan pengawas dapat dikompromi melalui pengawasan jarak jauh tetapi murid juga
berpatisipasi didalamnya. Seluruh standar dan objek mengajar cenderung sama
pentingnya hal ini membuat sulit untuk memperkaya kurikulum, agaknya perbedaan
murid menjadi komponen penting yang berbeda tetapi sama pentingnya dengan
daerah menjadi satu ukuran yang sama.
Praktek pengawasan dan evaluasi kelas dibutuhkan untuk
mengambarkan kenyataan sifat manusiawi dan kenyataan mengajar malahan menjadi
hal yang sensitive pada sifat manusia dan mengajar dimana bentuk pengawasaan
dan penilaian dilakukan secara ilmiah. Banyak mimpi kita bangun dari kumpulan
pengetahuan, metode penelitian dan praktek berpola yang menjadi dasar mengajar
dan tujuan perbaikan pengawasan yang sebanding dengan arsitektur atau harapan
penampilan seni yang professional.
Untuk keputusan yang tidak rasional dari kumpulan seputar
sekolah dimana mempunyai pengawasan khusus. Kita percaya itu mungkin untuk
pengawasan dan pengajaran dalam menyusun dan mengatur ulang dasar dengan
mengadakan penelitian dan praktek yang professional.
Sekarang ini teori dan model pola yang dibuat menggunakan
pendekatan ilmu kejiwaan. Sayangnya pola ini sangat sederhana, masalahnya
terletak pada teori dimana penelitian ini dihasilkan, mengambarkan kesimpulan
dan membentuk model dasar praktek dengan keterangan yang tidak lengkap atau
meliputi banyak hal yang dipertimbangkan secara ilmiah dan kekakuan
karakteristik profesional yang menentukan profesi.
Tery Winograd dan Fernando Flores menyatakan:” tradisi
rasional dikenal sebagai panah yang berfokus pada aspek yang pasti
rasional,jika… sering petunjuk untuk sikap dan kegiatan yang tidak rasional
dalam pandangan yang luas. ( Tery Winograd dan Fernando Flores, Memahami
pengetahuan tentang computer, Norwood,1986 hal 8). Lebih lanjut, teori dan
model yang rasional tidak dapat menunjukkan kenyataan yang dapat dipercaya dari
praktek dan hasilnya cenderung menjadi petunjuk secara ilmiah yang jelek jika
dimulai dari perluasan yang tak jelas dan perlakuan dengan soal yang sepele (
Charles Taylor,. Filosofi dan Ilmu Jiwa,
Laporan Ilmiah Vol.2,London,Universitas Cambrige, 1985). Ketika banyak model
digunakan bagaimanapun mengajar dari pengalaman frustasi guru dan pengawas
dikombinasikan dengan keyakinan yang hilang menjadi teori dan penelitian
tentang mengajar dan memberikan pembelajaran.
Membuat model umum mengajar dan praktek pengawasan tegas
mendasari proses penelitian yang efektif pada produk mengajar adalah contoh
yang rasional daripada berfikir rasional. Penelitian ini tegas menyatakan atau
menunjuk model mengajar yang efektif untuk dasar mengajar membaca dan kemampuan berhitung dan
subjek sederhana dalam penguasaan materi untuk anak SD. Tetapi mengambil suatu
model yang mengambarkan ketentuan yang pasti dari mengajar yang efektif dan
demikian dapat menentukan alat mengajar yang mana yang dapat diterima dengan
baik dalam pembelajaran.
Secara rasional dalam praktek mengajar konsultan yang
ahli memberikan kontribusi yang luas seputar
publikasi profesi dan lainnya dalam member kesuksesan yang tinggi pada banyak
pembuat kebijakan yang meyakinkan. Satu contoh dari sekolah dan beberapa kasus
lainnya, pengecekan evaluasi guru dan lainnya mengubah instrument penelitian
dari poin utama atau dasar menjadi ekskutif. Hasil penggunaan instrument yang
sama mungkin tepat untuk area tertentu pada pengajaran dan pembelajaran tetapi mungkin
tidak berhasil pada yang lain.
Indikator efektifitas diteliti menggunakan materi yang
nyata untuk menetapkan efektifitas pada tempat yang pertama. Mereka sulit
menetapkan efektifitas yang berbeda dari indikator yang berbeda yang
menutupinya. Untuk itu indikator tidak sama sekali bebas atau obyektif tapi
berfungsi sebagai keputusan yang manusiawi. Bayangkan apa konsekwensi efektifitas disekolah dan Negara dalam
menggunakan instrument dasar evaluasi yang asli dari penelitian efektifitas
mengajar. Sejak instrument tingkah laku tidak lagi valid, guru menjadi pemenang
mungkin sekarang kalah atau sebaliknya. Menang dan kalah pada evaluasi guru
tidak pernah selalu objektif tapi selalu
pada materi yang digunakan dalam sistim evaluasi
Sekilas pandang pada kerangka seperti jalur yang terbaik
untuk digunakan oleh semua guru. Nyatanya
prisip dan praktek mengajar kurang mewakili kumpulan praktek mengajar yang
efektif. Prinsip dan praktek yang spesifik adalah dapat mengubah kegunaan atau
kelayakan bergantung pada situasi mengajar yang khusus dalam belajar. Rencana
mengerakkan kita untuk tidak progresif dalam menentukan apa yang harus
dilakukan tapi keputusan yang menyatakan tentang apa yang dilakukan dan standar
kualitas untuk dilakukan.
Apa yang dibutuhkan untuk membuat praktek mengajar dan
pengawasan dapat menjadi rasional? Pertama dilihat cara kerja sekolah dan
bagaimana situasi dalam kelas terbuka untuk berubah. Menjalani pandangan yang
berbeda untuk pembedaan pengawasan dan praktek mengajar. Dalam mengajar sering
kali gagasan menjadi sulit berhubungan dengan proses yang seperti melempar bola
kedalam zona pembelajaran yang tepat. Ini terlalu berbahaya jika kehilangan lemparan
diluar zona hingga jika diteruskan bisa saja hancur atau menjadi lebih baik.
Oleh karena itu pengawasan dipandang perlu focus pada peningkatan meningkatkan
pengajaran yang gagal menjadi naik. Tekanan pada program dan praktek pengawasan
mengajar untuk memastikan proses berkembang dalam reabilitas dan dapat
menentukan caranya. Masalah adalah rancangan tidak dapat segera
diwujudkan dalam praktek.
- EVALUASI DAN UKURAN.
Berpikir
rasional adalah mendorong kekacauan untuk keluar antara ukuran dan evaluasi. Apakah
dengan melalui evaluasi tetapi tidak
semua ukuran evaluasi. Bagaimana perbedaan keduanya? Sebagai contoh, andaikan
kamu tertarik untuk membeli tirai jendela rumah. Pertama yang harus tahu adalah
ukuran jendela. Jendela itu L : 220 cm P:60 cm. itu ukuran standar dalam
mencari beberapa tirai ekstra dalam loteng. Menggunakan pengaris kamu mengukur
tirai. Kamu sama sekali belajar menaikan standar ukuran,karena kamu harus
mengikuti aturan. Dalam proses nyata pengukuran dilakukan dengan pengaris.
Orang lain menggunakan pengaris yang sama untuk mencapai kesimpulan yang sama.
Ukuran
dibutuhkan lebih dulu agar akurat dan beberapa kemampuan terlibat dalam proses,
yang mana standar ukuran dipertimbangkan
dan alat ukur menjadi penting ketika seseorang melakukan pengukuran. Idealnya
ukuran dapat menjadi bukti pribadi dalam pengertian pengukuran tiap orang lebih
menjangkau kesimpulan rata-rata yang sama yang dapat dipercaya karena nilainya
tinggi. Jadi dalam pengukuran
sistim evaluasi bertujuan aturannya penilai akan berkurang. Kepala sekolah dan
pengawas akan kurang penting dalam instrument dan bagaimana prosedur yang
digunakan dalam praktek belajar yang benar. Lebih lanjut, jika mengadakan ukuran sistim evaluasi adalah penting
untuk sekolah dan daerah, kepala sekolah, pengawas, guru dan dewan sekolah
untuk menentukan apakah mereka mengajar dengan baik, apakah materi mengajar
dapat memberi hasil pengertian, aspirasi,karakteristik dalam komunitas mereka
dan seterusnya.Oleh karena itu sistim pengukuran evaluasi hasilnya sering kali
tidak hanya menjadi praktek yang rasional, mereka dapat mengancam satu nilai
fundamental sekolah di AS untuk pilihan yang tepat.
Penilaian menjadi kontras dengan jelas pada proses alami
meliputi ketajaman dan informasi membuat keputusan. Penilaian tidak pernah menilai dengan bebas atau konteks
yang bebas. Contoh diatas mempunyai keputusan pada ukuran tirai yang
dibutuhkan, sesudah itu memutuskan pilihan bahan, model dan bentuk. Apa hasil
yang didapat dengan mengubah dekorasi ruanganmu? Kamu lebih suka jendela kayu
atau metal, kelihatan lembut atau tegas, warna yang hangat atau dingin?
Bagaimana memilih yang terbaik dalam rancangan dekorasi ruang yang luas? Dalam penilaian bahan rata-rata reliabilitas itu tidak
tinggi nilainya. Malahan apa keputusan penilai
mempengaruhi keinginan untuk menjumlah. Penilaian yang manusiawi agak
berbeda dari proses mesin.
Suatu tes untuk memutuskan apakah orientasi mengukur atau
orientasi penilaian mendekatkan guru membuat pengertian penilaian dapat
menjawab pertanyaan: kapan dari 2 hal yang lebih dibutuhkan bergantian,
karakteristik dan syarat mengajar dan pertimbangan situasi pembelajaran? Tujuan
sistim pengukuran menentukan satu pola tingkah laku mengajar yang rata-rata
digunakan untuk semua siswa dalam segala keadaan. Tujuan sistim penilaian
dibutuhkan guru untuk membuat keputusa tetapi apa yang dilakukan dan bagaimana
melakukannya untuk menerangkan objektifitas dan perkiraan fakta yang mereka
butuhkan untuk siswa yang mereka ajar.
Sistim pengawasan dan penilaian yang baik adalah meliputi
banyak kecukupan untuk melayani berbagai macam tujuan. Paling
sedikit ada 3 hal yang termasuk penilaian adalah:
- Referensi
bentuk penilaian guru.
- Referensi
kriteria penilaian guru.
- Referensi
pribadi penilaian guru.
Sekarang usulan yang diatas digunakan sekolah
untuk sistim pengukuran, mencoba untuk
danmembuat tingkatan yang mana tiap guru mengukur naik beberapa bentuk
hasil atau menegaskan hasil rencana pengajaran. Bentuk ini mengambarkan
beberapa tingkatan minimum dari kemampuan dasar dalam mengajar dan member
perkiraan ukuran untuk membandingkan satu guru atau kelompok guru yang lainnya
siapa yang menjadi pegangan pada standar yang sama. Instrument digunakan untuk ukuran yang sama dengan
bentuk, gambaran, cetakan struktur atau pola. Guru berharap dapat mengikuti
bentuk mengajar dan sesuai hasil dengan hasil akhir skor.
Penilaian bentuk ini mempunyai aturan yang penting untuk
dilakukan dalam sistim penilaian sekolah local tetapi dengan satu
batasan.(Elliot W.Eisner, Penelitian Kuantitatif yang menerangkan praktek
pendidikan, New York, Mac Milan, hal 101 -103). Menurut aturan dan sebab lain
sekolah negeri menggunakan bentuk penilaian untuk menetapkan catatan guru yang
mempunyai syarat minimum. Tetapi guru sering mempunyai pembuktian sendiri
melalui tes ini tidak lama membuat pemahaman untuk melanjutkan syarat melalui
tes yang sama lagi dan lagi, tahun lewat tahun.
Pengulangan digunakan pada referensi bentuk penilaian
guru untuk semua orang tidak hanya yang mendapat skor jelek pada waktu
pengawasan tetapi selalu focus pada penilaian yang agak minimum untuk
menemukan, penelitian dan perkembangan. Lebih lanjut membuat syarat penilaian
lanjutan tertentu untuk dipergunakan dalam mempertimbangkan arti dan
kegunaannya.
Bentuk penilaian ini menggunakan tipe tingkah laku pada
instrument yang dimencatat kehadiran atau absen dari perilaku mengajar dan
karakteristik mengajar. Instrument dirancang mengikuti dasar yang sah yang
diterima. Reliabilitas sangat penting untuk berhasil pada bentuk penilaian ini.
Tiap penilaian harus meniru persis dari penilai yang lain. Untuk mencapai
reliabilitas perancang sistim penilaian bekerja keras untuk menghasilkan aturan
penilaian yang baik. Catatan kehadiran atau absen dari perilaku, karakter
sebagai contoh memerlukan contoh utama. Ini tugas pengukuran yang lebih dari
satu penilaian. Idealnya bentuk penilaian guru menjadi bukti pengawasan.
Dalam pengawasan yang luas dan penekanan sistim penilaian
terdiri dari 2 tipe penilaian yaitu kriteria penilaian dan penilaian pribadi
guru. kriteria penilaian guru dicari untuk memberi penekanan pada tingkat
praktek guru dalam mewujudkan hasil yang pasti dan maksud dan nilai penting
yang dipertimbangkan sekolah. Penerimaan itu mengikuti pertanyaan yang mewakili
fakta sekolah membagi maksud dan nilai, penilaian seperti ini kuat menjawab:
apakah guru menciptakan iklim yang mendorong terbukanya penyelidikan? Apakah
guru menerima siswa sebagai individu tanpa mempermasalahkannya? Apakah guru
mengajar untuk memahami? Apakah siswa mengikuti sebagai pekerja dan guru
sebagai fasilitator atau manajer dalam lingkungan mengajar dan pembelajaran?
Apakah murid member tanggapan untuk hasil pembelajaran dan menentukan dalam
strategi pembelajaran? Apa kerjasama yang ditekankan lebih dari persaingan?
Perbedaan nilai menunjukkan pada perbedaan norma dan perbedaan norma membawa
perbedaan pertanyaan untuk pedoman penilaian.
Criteria penilaian ini dalam banyak hal tingkat penilaian seluruhnya karir guru.
Selama berjalannya waktu pada sifat dari pertanyaan untuk pedoman penilaian
harus disusun dari apa yang dipraktekkan guru yang member gambaran nilai? Cara apa yang dilakukan? Dan berapa harga pada nilai
tempat yang pertama? Criteria penilaian guru member sendiri bukti pengawasan
dan berat instrument yang baik. Bentuk lain dari pengawasan lebih dari pengawas
yang klinik, pengawasan yang sebanding,
aksi penelitian,refleksi percakapan tentang standar mengajak dan rublik
pemeriksaan hasil kerja siswa dan pengembangan portopolio menjadi pilihan
terbaik.
Penilaian pribadi guru menekankan hasil kerja pribadi
dari guru dan membandingkan antara penampilan masa lalu dan sekarang yang
memberikan hasil.
C.
KERANGKA UNTUK MENAMBAH PRAKTEK PROFESIONAL.
Bagian dari praktek professional terdiri dari:
Bagian
1: Perencanaan dan penerapan.
·
Peragaan pengetahuan tentang isi dan ilmu
mendidik pengetahuan tentang isi, pengetahuan tentang prasyarat hubungan,
pengetahuan tentang hubungan isi pada ilmu mendidik.
·
Memperagakan pengetahuan tentang siswa,
pengetahuan tentang siswa, pengetahuan tentang karakteristik pada kelompok
umur, pengetahuan tentang pendekatan pada pembelanjaan yang berbeda pada siswa,
pengetahuan tentang kemampuan dan pengetahuan, pengetahuan tentang minat dan warisan
budaya pada siswa.
·
Memilih tujuan instruktur, hasil,kejelasan,
kecerdasan pada siswa yang bermacam-macam,keseimbangan.
·
Memperagakan
pengetahuan tentang akal, akal untuk mengajar, akal untuk para anak.
·
Mendisain
instruksi yang masuk akal, belajar dari aktifitas, instruksi materi dan akal,
instruksi kelompok.
·
Pembelajaran
dari struktur, perkiraan pembelajaran siswa, kesesuaian dengan tujuan
instruksional, criteria dan standar, menggunakan untuk perencanaan.
Bagian
2: Lingkungan kelas.
- Menciptakan lingkungan yang berhubungan dan saling
menghormati, interaksi guru dengan siswa, interaksi antar siswa.
- Membuat suatu budaya untuk belajar, pentingnya isi,
kebanggaan siswa dalam bekerja, harapan untuk belajar dan penerapan.
- Mengatur prosedur dalam kelas, mengatur kelompok
instruksional, mengatur peralihan, mengatur materi dan persediaan,
penampilan kewajiban bukan instruksional, pengawasan pada sukarelawan dan
para professional.
- Mengatur tingkah laku siswa, harapan, pengamatan
pada tingkah laku siswa, respon pada tingkah laku buruk siswa.
- Mengatur pada bagian pemeriksaan badan, keamanan dan
penyusunan materi, peningkatan pada pembelajaran dan pengunaan akal secara
fisik.
Bagian
3: Instruksi.
- Komunikasi yang jelas dan pasti, pimpinan dan cara,
bahasa secara lisan dan tertulis.
- Penggunaan pertanyaan dan tehnik disttribusi,
kualitas pertanyaan, teknik diskusi, partisipasi siswa.
- Memikat siswa dalam pembelajaran, gambaran isi,
kegiatan dan tugas, kelompok siswa, pelajaran secara materi dan sumber
penghasilan, struktur yang mengikuti zaman.
- Menyediakan arus balik pada siswa, kualitas: akurat,
nyata, membangun dan tepat waktu.
Bagian
4. Tanggung jawab professional.
- Membayangkan saat mengajar, ketepatan, menggunakan
dalam pengajaran masa depan.
- Memelihara ketepatan catatan, kelengkapan tugas
siswa, kemajuan siswa dalam belajar, catatan bukan pelajaran.
- Komunikasi dengan
informasi tentang program pelajaran, informasi tentang pribadi siswa,
janji keluarga pada program pelajaran.
- Peran sekolah dan
daerah, hubungan dengan rekan, pelayanan pada sekolah, partisipasi dalam
sekolah dan proyek daerah.
- Pertumbuhan dan
pengembangan keahlian penambahan pada isi pengetahuan dan kemampuan dalam
mengajar, pelayanan pada ahli.
- Menunjuk keahlian,
pelayanan pada siswa, dukungan, pembuatan keputusan.
- MEMBUAT
KERANGKA KERJA.
Pikirkan pelajaran yang baru anda ajarkan. Barangkali itu
yang baru anda ajarkan hari ini seperti saat anda mengulangi kerangka kerja,
Danielson, yang mana bagian yang anda anggap paling penting dalam menganalisis
pembelajaran anda, memberikan maksud, pokok masalah yang ingin ditutupi dan
gaya dalam pengajaran. Menggunakan rubric
yang tersedia, bagaimana anda menilai diri anda sendiri pada ukuran ini? Dengan
dua atau tiga ukuran yang mana anda merasa yang terbaik? Tandai mereka dengan
bintang sehingga mereka tetap keluar untuk istirahat. Apa yang istimewa tentang
pembelajaran anda pada daerah ini? Bagaimana anda membuat tingkat persetujuan
dengan pengawas yang menilai pembelajaran kita? Ini adalah pertanyaan sukar,
apa yang membuatnya sulit untuk anda jawab bagi diri sendiri dan untuk menjawab
tingkat itu sendiri.
Andaikata anda dapat membicarakan terlebih dahulu dengan
rekan yang dapat dipercaya anda menggambarkan maksud untuk pembelajaran anda,
mengapa anda memilih strategi itu, dan bagaimana pembelajaran yang cocok dalam
gambaran besar pada apa yang anda coba untuk sempurnakan gambaran anda serta
bagaimana mereka menanggapi tema ini
secara umum. Anda berbicara tentang kekuatan dan kelemahan anda sendiri dengan
pengertian isi pengajaran anda dan menemukan jalan yang menarik untuk
pengajarannya. Anda berbicara tentang berbagai macam cara yang dapat anda
sampaikan jika siswa mendapat manfaat dari pengajaran dan bagaimana mereka
mendapat manfaat. Rekan anda berbagi pengalaman yang lain juga akan lebih
membantu. Bersama anda mengulang daftar standard an alat ukur mereka dalam
kerangka kerja, memilih alat ukur yang paling membantu untuk memusatkannya lalu
anda dapat menggunakan rubriknya untuk mengukur anda sendiri pada alat ukur
yang sudah dipilih
No comments :
Post a Comment