Monday, May 20, 2013

MAKALAH PRESPEKTIF UNTUK PRAKTEK EVALUASI, SUPERVISI KELAS DAN PENGUKURAN STANDAR PENGAWASAN


  1. LATAR BELAKANG
Supervisi adalah dasar dari penerimaan,pengembangan dan petunjuk lain yang dipunyai pengawas dalam memberikan perkembangan sosial yang  struktur  yang mendukung minat belajar siswa dan dalam memberikan kepemimpinan untuk pengawas agar menggunakan minat untuk mempengaruhi belajar siswa.
Jika pembelajaran itu dilanjutkan dan melihat praktek guru tiap hari, lalu pengawas harus mengambil maksud dari pengajaran untuk pembelajaran dan belajar untuk mengajar pada saat yang bersamaan disekolah. Terkadang guru memasukkan pembelajaran untuk belajar dan pembelajaran untuk mengajar dengan bantuan petunjuk pengawas dan kadang mereka belajar sendiri.
Kita harus menentukan pilihan yang tepat. Tradisi disekolah perbaikan pada struktur organisasi dapat dimonitor pada apa yang dilakukan guru dan bagaimana mereka melakukannya. Kita mempunyai lebih dari manajemen mikro dari mengajar dan belajar menjelaskan: pada abad yang lalu AS memutuskan untuk berinvestasi pada desain organisasi sekolah dan pemantauan mengajar lebih banyak pada guru yang ahli dalam membuat keputusan sendiri untuk memimpin sistim yang salah dari kritikan tugas mengajar.( Linda Daring Hammond, Pembelajaran yang benar, cetakan biru untuk lembar kerja sekolah, San Fansisco, 1997, hal 20).
Bentuk pengawasan membantu guru meningkatkan dan bagaimana bentuk pengawasan yang baik dengan menjaga respon yang terbaik secara terpisah? Memberikan pertimbangan terpisah dalam membuat pengertian. Evaluasi mengajar dapat mengurangi dan menyingkap beberapa ilmu dan membutuhkan kepercayaan agar guru belajar. Seringkali penilaian guru menerangkan penilaian, tingkatan dan klasifikasi dari guru dengan menggunakan beberapa instrument standar ukuran local. Umumnya  daftar instrument berisi ciri mengajar yang penting seperti terdapat pada The teacher has pleasant voice” dan tugas pasti mengajar berdasar pertimbangan kritikal seperti rencana mengajar yang baik. Penilai selalu memberi komentar agar mengajar bertambah baik.
Instrument penilaian berkembang setelah mengamati mengajar dikelas. Mengamati sering diawali dengan pertemuan yang bervariasi, untuk tiap pertemuan dibuat rencana pembelajaran, tujuan, bahan dan strategi mengajar. Kadang setelah mengikuti pertemuan dibahas dan didiskusikan, guru sering menarik kesimpulan ketika instrument kelompok berkembang lalu instrument digunakan sebagai arsip.
Dalam upaya memperbaiki masalah dibeberapa tempat secara hukum diperlukan penilaian yang intensif, menggunakan instrument standar daerah. Intrumen terdiri dari hasil penelitian tuntutan cara mengajar yang efektif atau beberapa model mengajar yang efektif. Instrumen menjadi pertimbangan yang ilmiah dan objektif yang hasilnya diharapkan menjadi sistim mengajar yang ilmiah, objektif dan efektif.
  1. PERMASALAHAN
Yang menjadi permasalahan pada makalah ini adalah:
  1. Bagaimana pengawasan dan penilaian( evaluasi ) didalam kelas?
  2. Apa standar pengawasan yang digunakan?
BAB II PEMBAHASAN
  1. PENGAWASAN DAN PENILAIAN DIDALAM KELAS YANG ILMIAH DAN RASIONAL.
Pada umumnya tak ada guru atau administrasi dan pengawas yang puas dengan prosedur sekarang ini. Beberapa pengawas mempunyai pandangan sendiri akan prosedur yang dapat dipercaya. Partisipasi seperti apa yang dihasilkan dari sistim pengawasan yang berkarakteristik yang kerap diragukan, sistim sering  muncul diambil atau dibuat dari kualitas  akhir berdasarkan  kebiasaan fungsi mesin. Guru berpandangan mengajar adalah proses mengalir dan pengawas ber pandangan proses adalah syarat birokasi yang dipunyai untuk melengkapi kinerja.
Beberapa sekolah melatih pengawasan kelas untuk mengontrol. Pandangan ini praktek untuk membuat pengawasan yang mengambil focus pada pengembangan, pengawasan dari materi kurikulum intensif, biasanya berhubungan dengan silabus yang rinci atau objek yang telah ditentukan secara rinci, kemudian guru dapat mengawasi dari kejauhan.
Kebiasaan mengajar sering menjadi ramalan dan standar yang dapat dipercaya, objek dan materi mengajar berasal dari struktur dan standar. Keputusan yang dibuat guru tentang apa dan bagaimana cara mengajar dengan mengikuti control dari standar dan objek,mereka menggunakan materi mengikuti kurikulum, member tugas dan tes mengikuti jadwal.  Alternatif lain guru dapat membuat dengan bebas kurikulum dan keputusan mengajar tetapi dapat dipertanggung jawabkan melalui nilai tes berstandar murid. Dalam rencana pembelajaran dibuat keputusan perkiraan tentang kurikulum dan mengajar disesuaikan dengan tes yang objektif. Pada banyak cara tes itu sendiri berasal dari kurikulum untuk menguji program sendiri dari sistim pengawasan yang akhirnya mengontrol apakah yang dilakukan oleh guru dan pengawas dan bagaimana melakukannya. Tidak hanya keputusan guru dan pengawas dapat dikompromi melalui pengawasan jarak jauh tetapi murid juga berpatisipasi didalamnya. Seluruh standar dan objek mengajar cenderung sama pentingnya hal ini membuat sulit untuk memperkaya kurikulum, agaknya perbedaan murid menjadi komponen penting yang berbeda tetapi sama pentingnya dengan daerah menjadi satu ukuran yang sama.
Praktek pengawasan dan evaluasi kelas dibutuhkan untuk mengambarkan kenyataan sifat manusiawi dan kenyataan mengajar malahan menjadi hal yang sensitive pada sifat manusia dan mengajar dimana bentuk pengawasaan dan penilaian dilakukan secara ilmiah. Banyak mimpi kita bangun dari kumpulan pengetahuan, metode penelitian dan praktek berpola yang menjadi dasar mengajar dan tujuan perbaikan pengawasan yang sebanding dengan arsitektur atau harapan penampilan seni yang professional.
Untuk keputusan yang tidak rasional dari kumpulan seputar sekolah dimana mempunyai pengawasan khusus. Kita percaya itu mungkin untuk pengawasan dan pengajaran dalam menyusun dan mengatur ulang dasar dengan mengadakan penelitian dan praktek yang professional.
Sekarang ini teori dan model pola yang dibuat menggunakan pendekatan ilmu kejiwaan. Sayangnya pola ini sangat sederhana, masalahnya terletak pada teori dimana penelitian ini dihasilkan, mengambarkan kesimpulan dan membentuk model dasar praktek dengan keterangan yang tidak lengkap atau meliputi banyak hal yang dipertimbangkan secara ilmiah dan kekakuan karakteristik profesional yang menentukan profesi.
Tery Winograd dan Fernando Flores menyatakan:” tradisi rasional dikenal sebagai panah yang berfokus pada aspek yang pasti rasional,jika… sering petunjuk untuk sikap dan kegiatan yang tidak rasional dalam pandangan yang luas. ( Tery Winograd dan Fernando Flores, Memahami pengetahuan tentang computer, Norwood,1986 hal 8). Lebih lanjut, teori dan model yang rasional tidak dapat menunjukkan kenyataan yang dapat dipercaya dari praktek dan hasilnya cenderung menjadi petunjuk secara ilmiah yang jelek jika dimulai dari perluasan yang tak jelas dan perlakuan dengan soal yang sepele ( Charles Taylor,. Filosofi dan Ilmu Jiwa, Laporan Ilmiah Vol.2,London,Universitas Cambrige, 1985). Ketika banyak model digunakan bagaimanapun mengajar dari pengalaman frustasi guru dan pengawas dikombinasikan dengan keyakinan yang hilang menjadi teori dan penelitian tentang mengajar dan memberikan pembelajaran.
Membuat model umum mengajar dan praktek pengawasan tegas mendasari proses penelitian yang efektif pada produk mengajar adalah contoh yang rasional daripada berfikir rasional. Penelitian ini tegas menyatakan atau menunjuk model mengajar yang efektif untuk dasar  mengajar membaca dan kemampuan berhitung dan subjek sederhana dalam penguasaan materi untuk anak SD. Tetapi mengambil suatu model yang mengambarkan ketentuan yang pasti dari mengajar yang efektif dan demikian dapat menentukan alat mengajar yang mana yang dapat diterima dengan baik dalam pembelajaran.
Secara rasional dalam praktek mengajar konsultan yang ahli memberikan kontribusi yang luas  seputar publikasi profesi dan lainnya dalam member kesuksesan yang tinggi pada banyak pembuat kebijakan yang meyakinkan. Satu contoh dari sekolah dan beberapa kasus lainnya, pengecekan evaluasi guru dan lainnya mengubah instrument penelitian dari poin utama atau dasar menjadi ekskutif. Hasil penggunaan instrument yang sama mungkin tepat untuk area tertentu pada  pengajaran dan pembelajaran tetapi mungkin tidak berhasil pada yang lain.
Indikator efektifitas diteliti menggunakan materi yang nyata untuk menetapkan efektifitas pada tempat yang pertama. Mereka sulit menetapkan efektifitas yang berbeda dari indikator yang berbeda yang menutupinya. Untuk itu indikator tidak sama sekali bebas atau obyektif tapi berfungsi sebagai keputusan yang manusiawi. Bayangkan apa konsekwensi  efektifitas disekolah dan Negara dalam menggunakan instrument dasar evaluasi yang asli dari penelitian efektifitas mengajar. Sejak instrument tingkah laku tidak lagi valid, guru menjadi pemenang mungkin sekarang kalah atau sebaliknya. Menang dan kalah pada evaluasi guru tidak pernah selalu objektif tapi  selalu pada materi yang digunakan dalam sistim evaluasi
Sekilas pandang pada kerangka seperti jalur yang terbaik untuk digunakan oleh semua guru. Nyatanya prisip dan praktek mengajar kurang mewakili kumpulan praktek mengajar yang efektif. Prinsip dan praktek yang spesifik adalah dapat mengubah kegunaan atau kelayakan bergantung pada situasi mengajar yang khusus dalam belajar. Rencana mengerakkan kita untuk tidak progresif dalam menentukan apa yang harus dilakukan tapi keputusan yang menyatakan tentang apa yang dilakukan dan standar kualitas untuk dilakukan.
Apa yang dibutuhkan untuk membuat praktek mengajar dan pengawasan dapat menjadi rasional? Pertama dilihat cara kerja sekolah dan bagaimana situasi dalam kelas terbuka untuk berubah. Menjalani pandangan yang berbeda untuk pembedaan pengawasan dan praktek mengajar. Dalam mengajar sering kali gagasan menjadi sulit berhubungan dengan proses yang seperti melempar bola kedalam zona pembelajaran yang tepat. Ini terlalu berbahaya jika kehilangan lemparan diluar zona hingga jika diteruskan bisa saja hancur atau menjadi lebih baik. Oleh karena itu pengawasan dipandang perlu focus pada peningkatan meningkatkan pengajaran yang gagal menjadi naik. Tekanan pada program dan praktek pengawasan mengajar untuk memastikan proses berkembang dalam reabilitas dan dapat menentukan caranya. Masalah adalah rancangan tidak dapat segera diwujudkan dalam praktek.
  1. EVALUASI DAN UKURAN.
Berpikir rasional adalah mendorong kekacauan untuk keluar antara ukuran dan evaluasi. Apakah dengan melalui evaluasi tetapi  tidak semua ukuran evaluasi. Bagaimana perbedaan keduanya? Sebagai contoh, andaikan kamu tertarik untuk membeli tirai jendela rumah. Pertama yang harus tahu adalah ukuran jendela. Jendela itu L : 220 cm P:60 cm. itu ukuran standar dalam mencari beberapa tirai ekstra dalam loteng. Menggunakan pengaris kamu mengukur tirai. Kamu sama sekali belajar menaikan standar ukuran,karena kamu harus mengikuti aturan. Dalam proses nyata pengukuran dilakukan dengan pengaris. Orang lain menggunakan pengaris yang sama untuk mencapai kesimpulan yang sama.
Ukuran dibutuhkan lebih dulu agar akurat dan beberapa kemampuan terlibat dalam proses, yang  mana standar ukuran dipertimbangkan dan alat ukur menjadi penting ketika seseorang melakukan pengukuran. Idealnya ukuran dapat menjadi bukti pribadi dalam pengertian pengukuran tiap orang lebih menjangkau kesimpulan rata-rata yang sama yang dapat dipercaya karena nilainya tinggi. Jadi dalam pengukuran sistim evaluasi bertujuan aturannya penilai akan berkurang. Kepala sekolah dan pengawas akan kurang penting dalam instrument dan bagaimana prosedur yang digunakan dalam praktek belajar yang benar. Lebih lanjut, jika  mengadakan ukuran sistim evaluasi adalah penting untuk sekolah dan daerah, kepala sekolah, pengawas, guru dan dewan sekolah untuk menentukan apakah mereka mengajar dengan baik, apakah materi mengajar dapat memberi hasil pengertian, aspirasi,karakteristik dalam komunitas mereka dan seterusnya.Oleh karena itu sistim pengukuran evaluasi hasilnya sering kali tidak hanya menjadi praktek yang rasional, mereka dapat mengancam satu nilai fundamental sekolah di AS untuk pilihan yang tepat.
Penilaian menjadi kontras dengan jelas pada proses alami meliputi ketajaman dan informasi membuat keputusan. Penilaian tidak pernah menilai dengan bebas atau konteks yang bebas. Contoh diatas mempunyai keputusan pada ukuran tirai yang dibutuhkan, sesudah itu memutuskan pilihan bahan, model dan bentuk. Apa hasil yang didapat dengan mengubah dekorasi ruanganmu? Kamu lebih suka jendela kayu atau metal, kelihatan lembut atau tegas, warna yang hangat atau dingin? Bagaimana memilih yang terbaik dalam rancangan dekorasi ruang yang luas? Dalam penilaian bahan rata-rata reliabilitas itu tidak tinggi nilainya. Malahan apa keputusan penilai  mempengaruhi keinginan untuk menjumlah. Penilaian yang manusiawi agak berbeda dari proses mesin.
Suatu tes untuk memutuskan apakah orientasi mengukur atau orientasi penilaian mendekatkan guru membuat pengertian penilaian dapat menjawab pertanyaan: kapan dari 2 hal yang lebih dibutuhkan bergantian, karakteristik dan syarat mengajar dan pertimbangan situasi pembelajaran? Tujuan sistim pengukuran menentukan satu pola tingkah laku mengajar yang rata-rata digunakan untuk semua siswa dalam segala keadaan. Tujuan sistim penilaian dibutuhkan guru untuk membuat keputusa tetapi apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya untuk menerangkan objektifitas dan perkiraan fakta yang mereka butuhkan untuk siswa yang mereka ajar.
Sistim pengawasan dan penilaian yang baik adalah meliputi banyak kecukupan untuk melayani berbagai macam tujuan. Paling sedikit ada 3 hal yang termasuk penilaian adalah:
  • Referensi bentuk penilaian guru.
  • Referensi kriteria penilaian guru.
  • Referensi pribadi penilaian guru.
 Sekarang usulan yang diatas digunakan sekolah untuk sistim pengukuran, mencoba untuk  danmembuat tingkatan yang mana tiap guru mengukur naik beberapa bentuk hasil atau menegaskan hasil rencana pengajaran. Bentuk ini mengambarkan beberapa tingkatan minimum dari kemampuan dasar dalam mengajar dan member perkiraan ukuran untuk membandingkan satu guru atau kelompok guru yang lainnya siapa yang menjadi pegangan pada standar yang sama. Instrument digunakan untuk ukuran yang sama dengan bentuk, gambaran, cetakan struktur atau pola. Guru berharap dapat mengikuti bentuk mengajar dan sesuai hasil dengan hasil akhir skor.
Penilaian bentuk ini mempunyai aturan yang penting untuk dilakukan dalam sistim penilaian sekolah local tetapi dengan satu batasan.(Elliot W.Eisner, Penelitian Kuantitatif yang menerangkan praktek pendidikan, New York, Mac Milan, hal 101 -103). Menurut aturan dan sebab lain sekolah negeri menggunakan bentuk penilaian untuk menetapkan catatan guru yang mempunyai syarat minimum. Tetapi guru sering mempunyai pembuktian sendiri melalui tes ini tidak lama membuat pemahaman untuk melanjutkan syarat melalui tes yang sama lagi dan lagi, tahun lewat tahun.
Pengulangan digunakan pada referensi bentuk penilaian guru untuk semua orang tidak hanya yang mendapat skor jelek pada waktu pengawasan tetapi selalu focus pada penilaian yang agak minimum untuk menemukan, penelitian dan perkembangan. Lebih lanjut membuat syarat penilaian lanjutan tertentu untuk dipergunakan dalam mempertimbangkan arti dan kegunaannya.
Bentuk penilaian ini menggunakan tipe tingkah laku pada instrument yang dimencatat kehadiran atau absen dari perilaku mengajar dan karakteristik mengajar. Instrument dirancang mengikuti dasar yang sah yang diterima. Reliabilitas sangat penting untuk berhasil pada bentuk penilaian ini. Tiap penilaian harus meniru persis dari penilai yang lain. Untuk mencapai reliabilitas perancang sistim penilaian bekerja keras untuk menghasilkan aturan penilaian yang baik. Catatan kehadiran atau absen dari perilaku, karakter sebagai contoh memerlukan contoh utama. Ini tugas pengukuran yang lebih dari satu penilaian. Idealnya bentuk penilaian guru menjadi bukti pengawasan.
Dalam pengawasan yang luas dan penekanan sistim penilaian terdiri dari 2 tipe penilaian yaitu kriteria penilaian dan penilaian pribadi guru. kriteria penilaian guru dicari untuk memberi penekanan pada tingkat praktek guru dalam mewujudkan hasil yang pasti dan maksud dan nilai penting yang dipertimbangkan sekolah. Penerimaan itu mengikuti pertanyaan yang mewakili fakta sekolah membagi maksud dan nilai, penilaian seperti ini kuat menjawab: apakah guru menciptakan iklim yang mendorong terbukanya penyelidikan? Apakah guru menerima siswa sebagai individu tanpa mempermasalahkannya? Apakah guru mengajar untuk memahami? Apakah siswa mengikuti sebagai pekerja dan guru sebagai fasilitator atau manajer dalam lingkungan mengajar dan pembelajaran? Apakah murid member tanggapan untuk hasil pembelajaran dan menentukan dalam strategi pembelajaran? Apa kerjasama yang ditekankan lebih dari persaingan? Perbedaan nilai menunjukkan pada perbedaan norma dan perbedaan norma membawa perbedaan pertanyaan untuk pedoman penilaian.
Criteria penilaian ini dalam banyak hal  tingkat penilaian seluruhnya karir guru. Selama berjalannya waktu pada sifat dari pertanyaan untuk pedoman penilaian harus disusun dari apa yang dipraktekkan guru yang member gambaran nilai? Cara apa yang dilakukan? Dan berapa harga pada nilai tempat yang pertama? Criteria penilaian guru member sendiri bukti pengawasan dan berat instrument yang baik. Bentuk lain dari pengawasan lebih dari pengawas yang  klinik, pengawasan yang sebanding, aksi penelitian,refleksi percakapan tentang standar mengajak dan rublik pemeriksaan hasil kerja siswa dan pengembangan portopolio menjadi pilihan terbaik.
Penilaian pribadi guru menekankan hasil kerja pribadi dari guru dan membandingkan antara penampilan masa lalu dan sekarang yang memberikan hasil.  
C.   KERANGKA UNTUK MENAMBAH PRAKTEK PROFESIONAL.
Bagian dari praktek professional terdiri dari:
Bagian 1: Perencanaan dan penerapan.
·         Peragaan pengetahuan tentang isi dan ilmu mendidik pengetahuan tentang isi, pengetahuan tentang prasyarat hubungan, pengetahuan tentang hubungan isi pada ilmu mendidik.
·         Memperagakan pengetahuan tentang siswa, pengetahuan tentang siswa, pengetahuan tentang karakteristik pada kelompok umur, pengetahuan tentang pendekatan pada pembelanjaan yang berbeda pada siswa, pengetahuan tentang kemampuan dan pengetahuan, pengetahuan tentang minat dan warisan budaya pada siswa.
·         Memilih tujuan instruktur, hasil,kejelasan, kecerdasan pada siswa yang bermacam-macam,keseimbangan.
·         Memperagakan pengetahuan tentang akal, akal untuk mengajar, akal untuk para anak.
·         Mendisain instruksi yang masuk akal, belajar dari aktifitas, instruksi materi dan akal, instruksi kelompok.
·         Pembelajaran dari struktur, perkiraan pembelajaran siswa, kesesuaian dengan tujuan instruksional, criteria dan standar, menggunakan untuk perencanaan.
Bagian 2: Lingkungan kelas.
  • Menciptakan lingkungan yang berhubungan dan saling menghormati, interaksi guru dengan siswa, interaksi antar siswa.
  • Membuat suatu budaya untuk belajar, pentingnya isi, kebanggaan siswa dalam bekerja, harapan untuk belajar dan penerapan.
  • Mengatur prosedur dalam kelas, mengatur kelompok instruksional, mengatur peralihan, mengatur materi dan persediaan, penampilan kewajiban bukan instruksional, pengawasan pada sukarelawan dan para professional.
  • Mengatur tingkah laku siswa, harapan, pengamatan pada tingkah laku siswa, respon pada tingkah laku buruk siswa.
  • Mengatur pada bagian pemeriksaan badan, keamanan dan penyusunan materi, peningkatan pada pembelajaran dan pengunaan akal secara fisik.
Bagian 3: Instruksi.
  • Komunikasi yang jelas dan pasti, pimpinan dan cara, bahasa secara lisan dan tertulis.
  • Penggunaan pertanyaan dan tehnik disttribusi, kualitas pertanyaan, teknik diskusi, partisipasi siswa.
  • Memikat siswa dalam pembelajaran, gambaran isi, kegiatan dan tugas, kelompok siswa, pelajaran secara materi dan sumber penghasilan, struktur yang mengikuti zaman.
  • Menyediakan arus balik pada siswa, kualitas: akurat, nyata, membangun dan tepat waktu.
Bagian 4. Tanggung jawab professional.
  • Membayangkan saat mengajar, ketepatan, menggunakan dalam pengajaran masa depan.
  • Memelihara ketepatan catatan, kelengkapan tugas siswa, kemajuan siswa dalam belajar, catatan bukan pelajaran.
  • Komunikasi dengan informasi tentang program pelajaran, informasi tentang pribadi siswa, janji keluarga pada program pelajaran.
  • Peran sekolah dan daerah, hubungan dengan rekan, pelayanan pada sekolah, partisipasi dalam sekolah dan proyek daerah.
  • Pertumbuhan dan pengembangan keahlian penambahan pada isi pengetahuan dan kemampuan dalam mengajar, pelayanan pada ahli.
  • Menunjuk keahlian, pelayanan pada siswa, dukungan, pembuatan keputusan.
  1. MEMBUAT KERANGKA KERJA.
Pikirkan pelajaran yang baru anda ajarkan. Barangkali itu yang baru anda ajarkan hari ini seperti saat anda mengulangi kerangka kerja, Danielson, yang mana bagian yang anda anggap paling penting dalam menganalisis pembelajaran anda, memberikan maksud, pokok masalah yang ingin ditutupi dan gaya dalam pengajaran. Menggunakan rubric yang tersedia, bagaimana anda menilai diri anda sendiri pada ukuran ini? Dengan dua atau tiga ukuran yang mana anda merasa yang terbaik? Tandai mereka dengan bintang sehingga mereka tetap keluar untuk istirahat. Apa yang istimewa tentang pembelajaran anda pada daerah ini? Bagaimana anda membuat tingkat persetujuan dengan pengawas yang menilai pembelajaran kita? Ini adalah pertanyaan sukar, apa yang membuatnya sulit untuk anda jawab bagi diri sendiri dan untuk menjawab tingkat itu sendiri.
Andaikata anda dapat membicarakan terlebih dahulu dengan rekan yang dapat dipercaya anda menggambarkan maksud untuk pembelajaran anda, mengapa anda memilih strategi itu, dan bagaimana pembelajaran yang cocok dalam gambaran besar pada apa yang anda coba untuk sempurnakan gambaran anda serta bagaimana mereka  menanggapi tema ini secara umum. Anda berbicara tentang kekuatan dan kelemahan anda sendiri dengan pengertian isi pengajaran anda dan menemukan jalan yang menarik untuk pengajarannya. Anda berbicara tentang berbagai macam cara yang dapat anda sampaikan jika siswa mendapat manfaat dari pengajaran dan bagaimana mereka mendapat manfaat. Rekan anda berbagi pengalaman yang lain juga akan lebih membantu. Bersama anda mengulang daftar standard an alat ukur mereka dalam kerangka kerja, memilih alat ukur yang paling membantu untuk memusatkannya lalu anda dapat menggunakan rubriknya untuk mengukur anda sendiri pada alat ukur yang sudah dipilih

No comments :

Post a Comment