Tuesday, May 21, 2013

Makalah Student Loan


Inilah kenyataan, bahwa mahasiswa yang di sela-sela kuliahnya nyambi kerja mayoritas adalah mahasiswa dari kalangan ekonomi yang pas pasan. Walau tak menutup kemungkinan, bahwa ternyata ada juga beberapa teman mahasiswa dengan ekonomi yang mendukung juga ikut bekerja paruh waktu (part time). Bisa jadi untuk pengalaman, hasilnya ditabung, atau sekedar menambah uang saku.

Mahasiswa dengan kondisi ekonomi pas-pasan ini masih bisa bersyukur karena sebenarnya ada ribuan siswa-siswa kita di Indonesia yang memiliki tekad kuat untuk melanjutkan pendidikan akan tetapi tidak bisa menjadi kenyataan karena tidak adanya biaya. Belum adanya sistem pembiayaan di sistem pendidikan Indonesia secara integral yang memberi kesempatan kepada para pelajar ini seakan menjadi penghalang negara ini menjadi maju.

Banyak dari siswa-siswa ini yang mencoba mengajukan beasiswa, jika beruntung mereka bisa mendapatkannya. Tapi jika tidak, impian untuk melanjutkan kuliah akhirnya sirna.

Student Loan di Negara-negara Maju, Berkembang dan di Indonesia?

Beberapa negara maju rata-rata telah memiliki sistem pembiayaan yang cukup terintegrasi sehingga memberikan kesempatan warganya yang kurang mampu secara ekonomi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sistem pembiayaan pendidikan dengan Student Loan atau pinjaman belajar adalah salah satu yang umum dipakai di negara-negara maju.

Beberapa negara seperti The United Kingdom, Selandia Baru, Amerika, Australia, Canada, Norwegia, Irlandia, India, Jerman, Swedia dan Denmark adalah beberapa contoh negara yang masih secara aktif menjalankan program student loan. Jika kita lihat dari grafik di atas, tingkat penetrasi siswa yang mendaftar ke perguruan tinggi dengan pembiayaan melalui student loan, makaCanada adalah yang paling tinggi. Negara-negara berkembang seperti Thailand, Philipina dan Malaysia juga aktif memberikan student loan kepada siswa-siswanya.

Berikut ini adalah beberapa link-link yang bisa kita pelajari tentang skema student loan ini:
3.    New Zealand, Link 1 (Study Link) dan Link 2
4.    Jerman
5.    Indonesia, di wakili oleh Sampoerna Foundation
6.    Australia
7.    India
8.    Denmark
9.    Swedia
10. Canada
Kebanyakan dari student loan di atas sistem pembiayaannya diatur oleh Kementerian atau Departemen Pendidikan di masing-masing negara. Ini artinya pasokan dana jelas pemerintah mengambil peran aktif dalam mencerdaskan rakyatnya. Untuk lebih jelasnya tentang sistem pengajuan, proses mendapatkannya dan sistem pembayaran kembali student loan, silakan klik link-link di atas.

Lalu bagaimana di Indonesia? Saat ini pemerintah belum memberikan ruang sistem macam ini untuk dijalankan di Indonesia. Sepertinya baru Sampoerna Foundation adalah satu-satunya lembaga yang memberikan pelayanan terbaik untuk bagi siswa/mahasiswa yang ingin mengajukan Student Loan pada saat ini.

Masyarakat Indonesia memang masih sangat sulit untuk mendapatkan student loan karena masih terbatasnya jumlah lembaga yang memberikan layanan ini. Bukan apa-apa, ini karena siswa-siswa dan para mahasiswa di Indonesia terbiasa disuapi gratis dengan beasiswa oleh lembaga-lembaga donor baik dari luar negeri atau dari pemerintah dan lembaga swasta dalam negeri. Media massa, seperti majalah, koran dan internet pun belum memberikan pencerahan dalam hal ini.

Student loan memang bukanlah cara pembiayaan terbaik untuk melanjutkan pendidikan karena setelah selesai studi mahasiswa diharuskan mengembalikan dana yang dipinjam selama kuliah. Hal inilah yang kerap menimbulkan permasalahan. Di beberapa negara maju seperti New Zealand, beberapa mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan dengan sistem pembiayaan student loan justru kemudian hengkang dari negaranya untuk bekerja di luar negeri untuk membayar cicilan student loan-nya.

2 comments :

  1. Some truly wonderful work on behalf of the owner of this internet site , perfectly great articles . slickcashloan

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete